Artikel

Uji Komposisi Kimia untuk Positif Material Identifikasi di Industri

Uji komposisi kimia untuk positif material identifikasi membutuhkan perhatian yang cukup teliti, terutama pada proses incoming Quality Assurance pada saat penerimaan material di indsutri manufaktur baik sebagai bahan baku produksi maupun sebagai komponen konstruksi di process production. Pasalnya, dalam melakukan uji komposisi kimia, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Hal ini mencakup jenis analisis yang akan dilakukan hingga penggunaan alat yang akan dipakai dalam proses analisis. Untuk analisisnya, biasanya qualitative dan quantitative chemical analysis digunakan dalam uji komposisi kimia untuk positif material identifikasi di industri.

Ragam Jenis Quantitative Chemical Analysis

Berikut ini adalah beberapa ragam jenis quantitative chemical analysis yang biasa digunakan dalam uji komposisi kimia untuk positif material identifikasi pada industri:

1. Wet Chemistry

Wet Chemistry - Quantitative Chemical Analysis

Wet chemistry merupakan salah satu jenis quantitative chemical analysis dalam uji komposisi kimia yang termasuk dalam teknik gravimetri dan titrimetri. Saat ini, wet chemistry kurang umum digunakan dalam analisis logam dan bahan anorganik, penggunaan wet chemistry hanya berfokus pada metode analisis instrumen saja.

2. Spark-OES

Spark OES - Quantitative Chemical Analysis

Spark optical emission spectroscopy (Spark-OES) adalah sebuah teknik yang digunakan dalam analisis langsung sampel logam padat terutama material logam. Dalam uji komposisi kimia menggunakan quantitative chemical analysis jenis ini, spesimen digrinding agar mendapatkan area yang rata dan bersih dengan ukuran sekitar 1 hingga 2 cm saja. Kemudian, sampel yang disiapkan diletakkan pada spark stand pada instrumen Spark-OES. Jenis Material Logam yang biasa diuji menggunakan sistem ini adalah logam Ferrous base seperti Pig Iron, Low Allow Steel, Stainless Steel, Tools Stell dan lain2. OES juga bisa melakukan pengujian pada logam non Ferrous base seperti Alumunium, Nickel Alloy, Copper Alloy, Zinc Alloy, Titanium Alloy, Magnesium Alloy, logam Timah Putih, logam Timah Hitam dan Cobalt Alloy.

3. XRF

XRF - Indonesia

X-ray fluorescence spectroscopy (XRF) adalah sebuah teknik yang biasa digunakan untuk menganalisis secara langsung sampel logam pada, scrap logam, logam mulia hingga banyak bahan-bahan lainnya. XRF merupakan teknik yang cepat dan tidak bisa merusak permukaan sampel. XRF mesin ada dari jenis yang handheld dan ada yang dipakai di dalam laboratory. Dikarenakan ada jenis yang portable dan handheld, maka dari itu, salah satu jenis quantitative chemical analysis dalam uji kompetensi kimia ini sering diimplementasikan di lapangan dan digunakan untuk mengontrol kualitas industri.

4. ICP-OES

Inductively coupled plasma optical emission spectroscopy (ICP-OES) merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis konsentrasi elemen logam pada sampel padat dan cair. ICP-OES juga menggunakan prinsip-prinsip emisi optik dari atom yang keluar untuk menentukan konsentrasi dari unsur yang ada.

5. Combustion Methods

Pembakaran pada suhu tinggi dilakukan untuk menentukan kandungan karbon serta sulfur dalam berbagai bahan, baik organik maupun anorganik. Sampel ditimbang dengan akurat dan diletakkan pada wadah keramik atau tempat pembakaran. Biasanya, digunakan juga bersama dengan akselerator pembakaran.

6. IG

Inert gas fusion merupakan salah satu teknik analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi nitrogen, oksigen, serta hidrogen dalam bahan besi dan nonferrous. Sampel ditimbang dengan akurat dan diletakkan dalam wadah grafit murni dalam tungku fusi dengan atmosfer gas inert.

Perbandingan OES dan XRF untuk Analisis Positive Material Identification (PMI)

Dalam melakukan analisis PMI, ada dua jenis metode umum yang biasa digunakan, yakni analisis menggunakan OES dan analisis menggunakan XRF. Berikut ini adalah beberapa perbedaan yang antara kedua metode analisis PMI tersebut:

  • Analisis menggunakan OES meninggalkan bekas pada analisis yang dilakukan sedangkan analisis menggunakan XRF sepenuhnya non-destruktif.
  • OES membutuhkan sampel yang bersih, rata, dan homogen sedangkan XRF membutuhkan persiapan sampel yang setidaknya memiliki permukaan yang bersih saja.
  • OES bisa menganalisa Carbon dalam Logam sedangkan Handheld XRF pada umumnya tidak dapat menganalisa unsur tersebut dikarenakan nature dari tekninya
  • OES memiliki berat lebih dari 15 kg, sedangkan handheld XRF memiliki berat total kurang dari 2 kg.
  • OES membutuhkan tenaga listrik sedangkan Handheld XRF bisa menggunakan batere disini portability lebih unggul dibandingkan dengan OES

Solusi dari Hitachi untuk Analisis PMI

Sebagai solusi untuk analisis PMI, Hitachi menawarkan beragam rangkaian lengkap alat analisis dari OES, XRF maupun LIBS. Hitachi menawarkan banyak rangkaian alat yang bisa digunakan pada lingkungan apa saja. Tidak hanya itu, inspeksi yang dilakukan bisa dilakukan dengan waktu yang singkat dan tepat. Peralatan yang ada di sini memiliki kualitas yang tahan lama dan berefisiensi tinggi.

Sekilas tentang Hitachi – Hi-Tech Analytical Science Division

Hitachi Hi-Tech

Hitachi – Hi-Tech Analytical Science Division memiliki fokus pada solusi analisis teknologi tinggi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan sektor industri yang terus berkembang pesat. Adanya Hitachi – Hi-Tech Analytical Science Division membantu dalam menekan biaya pengeluaran, mengurangsi risiko kerja, dan mampu meningkatkan efisiensi produksi.

Adanya berbagai instrumen pengujian lapang yang memiliki performa kuat dan kinerja tinggi mampu menghasilkan analisis bahan serta pelapis yang meningkatkan mutu dari semua siklus hidup produksi. Mulai dari eksplorasi bahan baku hingga inspeksi yang masuk, produksi dan kontrol kualitas, hingga daur ulang.