Spektroskopi Raman untuk Forensik: Analisis GSR, Narkotika, dan Jejak Sidik Jari
Spektroskopi Raman menjadi alat andalan dalam analisis forensik berkat kemampuannya mendeteksi senyawa kimia secara cepat, presisi tinggi, dan non-destruktif. Berikut tiga penerapannya dalam bidang forensik:
- Analisis Residu Tembakan (Gunshot Residue/GSR)
Spektroskopi Raman mampu mendeteksi partikel residu tembakan sekecil 1 mikron langsung di permukaan objek, tanpa perlu pemindahan sampel. Senyawa seperti barium oksida (BaO) dan barium karbonat (BaCO₃) dapat teridentifikasi dengan bantuan database forensik Renishaw, mempercepat proses analisis GSR secara akurat.
(Spektrum Raman IGSR yang dikumpulkan dari selongsong peluru yang telah ditembakkan)
2. Identifikasi Tablet Narkotika
Raman digunakan untuk memetakan komposisi tablet narkotika, seperti MDMA dalam ekstasi, menggunakan teknik line focus imaging. Dengan bantuan EM-MCR (Empty Modelling – Multivariate Curve Resolution) dan perangkat lunak MATLAB, ribuan spektrum dapat dianalisis untuk mengungkap distribusi senyawa aktif dan eksipien secara detail.
(Perbandingan spektrum antara satu komponen hasil pemodelan kosong (empty modelling) dengan spektrum referensi MDMA)
3. Jejak Partikel dalam Sidik Jari
Gabungan mikroskopi optik dan Raman memungkinkan analisis partikel mikroskopik dalam sidik jari. Pencahayaan miring (oblique illumination) membantu visualisasi partikel pada permukaan tidak rata seperti kaleng, kemudian dianalisis secara kimia menggunakan Raman, menghasilkan data komposisi dan ukuran partikel.
(Deteksi dan analisis fragmen material secara akurat)
Spektroskopi Raman menghadirkan solusi cepat dan akurat untuk berbagai tantangan dalam investigasi forensik, dari peluru, narkotika, hingga jejak tak kasatmata dalam sidik jari.