Spektroskopi Raman untuk Analisis Baterai Lithium-ion
Baterai lithium-ion adalah teknologi yang menggerakkan kehidupan kita sehari-hari, mulai dari smartphone, laptop, hingga mobil listrik. Agar baterai tetap aman, tahan lama, dan bertenaga, para peneliti harus memahami betul apa yang terjadi di dalamnya. Salah satu cara paling efektif untuk melakukan hal ini adalah dengan Raman Spectroscopy.
Bagaimana peran Raman Spectroscopy untuk aplikasi baterai?
Raman spectroscopy adalah teknik analisis berbasis cahaya laser yang mampu mengenali jenis material secara cepat, detail, dan tanpa merusak sampel. Dengan alat seperti Renishaw inVia™ confocal Raman microscope, para peneliti dapat melihat “sidik jari kimia” dari bahan baterai, bahkan sampai ke level partikel yang sangat kecil.
Mengapa Penting untuk Baterai Lithium-ion?
Baterai lithium-ion terdiri dari berbagai komponen seperti karbon, oksida logam, polimer, hingga cairan elektrolit. Performa dan umur panjang baterai sangat dipengaruhi oleh bagaimana komponen ini tersusun dan bagaimana mereka berubah selama proses pengisian dan pemakaian.
Dengan Raman, peneliti dapat:
- Mengidentifikasi material dalam anoda (misalnya grafit, hard carbon, acetylene black) dan katoda (misalnya lithium cobalt oxide).
- Menganalisis struktur karbon, termasuk tingkat keteraturan (order) dan ketidakteraturan (disorder) yang memengaruhi kapasitas penyimpanan energi.
- Melihat distribusi material di permukaan elektroda dengan peta 2D/3D.
- Mendeteksi perubahan saat baterai digunakan (operando test), misalnya bagaimana grafit berubah ketika lithium masuk ke dalamnya saat charging.
Contoh Hasil Analisis Raman
- Raman dapat memisahkan material yang mirip, seperti berbagai jenis karbon, hanya dengan membandingkan rasio puncak D dan G pada spektrum.
- Dengan peta Raman, terlihat jelas komposisi anoda.
- Raman juga mampu mendeteksi bahan pengikat (binder) yang konsentrasinya sangat kecil, bahkan hanya 1% dari total material.

Gambar di atas merupakan peta anoda pada Raman. Peta tersebut menunjukkan grafit (merah), asetil hitam (biru), dan karbon keras (hijau). Kelimpahan relatif mereka masing-masing adalah: 13%, 10%, dan 77%.

Gambar di atas menunjukkan Raman mampu mendeteksi dan mengidentifikasi semua material yang ada, bahkan pada konsentrasi rendah. Spektrum diambil secara in situ dari: SBR (karet stirena-butadiena, pengikat); PVDF (polivinilidena fluorida, pengikat); AB (asetil hitam, anoda); grafit (anoda); LCO (litium kobalt oksida, katoda).

Penggabungan informasi topografi dengan distribusi pembacaan Raman sampel anoda. Gambar menunjukkan penggabungan antara topografi dan grafit alami (natural graphite) pada gambar overlay merah. Gambar di bawahnya menunjukkan penggabungan informasi topografi dan karbon hitam (black carbon) di bagian lembah-nya.
Keunggulan Raman untuk Studi Baterai
- Non-destruktif – sampel tidak rusak setelah dianalisis.
- Resolusi tinggi – bisa melihat detail hingga sub-mikrometer.
- Fleksibel – dapat digunakan untuk sampel padat, cair, bahkan gas.
- Operando measurement – bisa memantau baterai secara langsung saat di-charge atau dipakai.
Raman spectroscopy adalah “mata” yang membantu ilmuwan melihat apa yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang di dalam baterai. Dengan teknologi seperti Renishaw inVia Raman microscope, pengembangan baterai masa depan dapat dilakukan lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien, mendukung transisi kita menuju dunia yang lebih ramah lingkungan.

 
								 
								 
								 
								 
								 
								











 (BRUKER Dektak Pro)
 (BRUKER Dektak Pro)
























