Pengertian dari kekerasan material atau bahan
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban indentasi atau penetrasi (penekanan).
Apa yang dimaksud dengan Uji Kekerasan material/bahan (Hardness Test) ??
Uji kekerasan adalah pengujian yang paling efektif untuk menguji kekerasan dari suatu material, karena dengan pengujian ini kita dapat dengan mudah mengetahui gambaaran sifat mekanis suatu material. Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja, nilai kekerasan cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material.
Dengan melakukan uji kekerasan, material logam khususnya dapat dengan mudah di golongkan sebagai material ulet atau getas, mikro struktur jenis material melalui Analisa metalurgi dan lainnya.
Tujuan dari Uji kekerasan material atau bahan
Uji kekerasan adalah pengujian nilai kekerasan dari suatu material, yang mana pengujian ini dapat kita ketahui gambaran sifat mekanis dari suatu material/bahan. Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja. Nilai kekerasan akan memastikan, menggambarkan kekuatan dari suatu material tersebut. Dengan melakukan uji keras material tersebut, kita dapat mengetahui kekerasan, kekuatan dan sifat material ; Getas, Kelenturan dan untuk analisa material lanjutan seperti kondisi “microsctructure” dari logam material itu sendiri.
3 skala pengujian kekerasan yang sering digunakan (Hardness tester)
Brinnel ( HB / BHN / HBN )
Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (spesimen). Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan untuk material yang memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf. Identor (Bola baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten.
Rockwell (HR / HRN )
Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut.
Vickers/Microvickers (HV / VHN)
Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan dan mempunyai bentuk geometri berbentuk pyramid. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian Rockwell dan Brinnel yaitu antara 1 sampai 1000/2000gr (microvickers). Vickers 0.3kgf ~ 50kgf.
Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin (136°/2).
Aplikasinya : untuk melihat karakteristik material dan Analisa microsctructure metallurgy
- Metode Vickers/Microvickers :
- Metode Microhardness