Uji pakan ternak memang memiliki banyak manfaat. Selain untuk mengetahui kandungan gizi pada pakan, uji lab pakan ternak bisa membantu peternak untuk menyesuaikan pakan yang cocok dengan hewan ternaknya. Berikut adalah metode pakan ternak yang bisa dilakukan pada laboratorium uji pakan ternak.
Metode Pengujian Pakan Ternak
1. Pengujian Fisik
Uji fisik merupakan tahapan pertama dari tiga serangkaian uji lab pakan ternak yang bisa dilakukan. Uji fisik yang juga disebut sebagai uji organoleptik dilakukan dengan melihat fisiknya secara langsung. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk uji fisik terhadap pakan ternak.
- Makroskopis
Uji fisik Makroskopis pada pakan ternak dapat dilakukan menggunakan mata telanjang. Artinya, Anda tidak membutuhkan bantuan equipment atau peralatan tertentu. Uji ini meliputi pemeriksaan pada warna pakan ternak, kondisinya yang utuh atau pecah (untuk biji-bijian), bebas jamur, bebas bau tengik, bebas kandungan insekta, dan kadar air (kering atau basa).
- Mikroskopis
Uji fisik kedua adalah Mikroskopik. Sesuai dengan namanya, uji fisik pada pakan ternak ini membutuhkan bantuan mikroskop. Tujuannya, mengetahui kemurnian bahan baku. Dengan demikian, uji fisik yang satu ini membutuhkan seorang profesional yang mumpuni untuk melakukan identifikasi serta menghitung tentang kandungan bahan yang sudah terkontaminasi atau bahkan tercampur. Misalnya, jamur, benda asing, dan lain sebagainya.
2. Pengujian Kimia
Uji pakan ternak yang satu ini selain membutuhkan waktu yang lama, juga memerlukan biaya tidak sedikit. Ini disebabkan dengan tahapan uji kimia yang terbilang rumit. Uji kimia hanya bisa dilakukan di sebuah laboratorium untuk mendapatkan informasi tentang kadar atau nilai nutrisi pada bahan dan pakan. Uji kimia meliputi analisa proksimat (penggolongan komponen), bomb calorimeter (menghitung energi total), analisa serat (kandungan selulosa), photometry (konsentrasi dari komponen pakan), dan Chromatography (kandungan mineral).
3. Pengujian Biologi
Uji biologis adalah uji lab pakan ternak yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh nutrisi pada pakan dengan mengamati pertumbuhan ternak itu sendiri. Dengan demikian, uji ini dilakukan pada objek ternak yang telah memakan pakan tertentu. Uji biologi dilakukan menggunakan sebuah metode mikrobiologi.
Mengapa Harus Uji Lab Pakan Ternak?
Mencari Tahu tentang Kontaminasi
Bukan hanya makanan manusia, pakan ternak juga perlu diperhatikan. Mengapa demikian? Saat ini, pakan ternak beserta bahan bakunya yang dijual secara umum sangat rentan dan rawan mengandung beberapa bahan yang dipalsukan, alias tidak asli. Dengan demikian, pakan ternak telah terkontaminasi dengan zat-zat lain yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan ternak.
Adanya kontaminasi ini yang kemudian bisa memberikan nutrisi semu. Misalnya, dalam sebuah produk pakan ternak dedak halus, saat ini banyak produk yang dijual telah mendapatkan tambahan gilingan sekam. Sekan sendiri memiliki fungsi utama untuk menambah bobot dari produk dedak yang dijual tersebut.
Sayangnya, sekam yang dicampur pada produk dedak memiliki serat kasar yang relatif tinggi. Kondisi ini akan menyulitkan unggas untuk mencernanya. Akhirnya, peternak yang akan dirugikan jika ternaknya tidak sehat atau bahkan mati. Adanya kontaminasi pada pakan ternak dapat diketahui menggunakan uji lab pakan ternak dengan uji floroglusinol.
Selain itu, masih ada banyak bahan baku ternak yang dicampur dengan bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan ternak. Misalnya pada pakan ikan. Tepung ikan sering terkontaminasi dengan urea, yang dapat meningkatkan kandungan protein kasar. Bukannya bermanfaat bagi tubuh, kandungan ini justru membahayakan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Kontaminan yang paling banyak digunakan untuk mengkontaminasi bahan utama pakan ternak adalah mikotoksin atau racun jamur. Dengan melakukan uji lab pakan ternak, peternak bisa mengetahui apakah pakan ternak-nya mengandung mikotoksin atau tidak. Jika terbukti adanya kontaminasi, peternak dapat menanganinya dengan bahan pengikat pada pakan yang disebut dengan toxin binder.
Mendapatkan Informasi tentang Nutrisi
Salah satu alasan mengapa uji lab pakan ternak harus dilakukan adalah untuk mengetahui informasi tentang kandungan dari pakan itu sendiri. Hal ini berhubungan dengan nutrisi pada pakan yang akan membawa pengaruh pada kesehatan ternak. Data dan informasi yang didapatkan dari uji lab pakan ternak dapat digunakan sebagai parameter, apakah pakan tersebut aman untuk diberikan kepada ternak atau sebaliknya.
Baca Juga: Panduan Cara Tepat Menghitung Kalori Pada Makanan Sehari-hari
Jangan Abaikan Uji Lab Pakan Ternak
Jika Anda adalah seorang peternak, jangan pernah mengabaikan uji lab pakan ternak, karena ini berhubungan dengan kesehatan hewan ternak Anda. Jika pakan telah terkontaminasi dan tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi ternak, bukan tidak mungkin ternak akan sakit bahkan mati. Pada akhirnya, peternak yang akan mengalami kerugian. Maka dari itu, lakukan uji lab pakan ternak secara berkala.