Articles

Mengenal Alat Uji Tarik Untuk Berbagai Kebutuhan Test

Setiap material yang ada di alam semesta ini memiliki ambang getas. Ambang getas adalah titik di mana ikatan antar molekul atom nya patah/putus akibat adanya gaya yang diberikan. Biasanya sebuah ikatan atom akan getas atau putus apabila di berikan gaya secara terus menerus, sebagai contoh kawat besi yang terus menerus kita bengkokan akan mengalami fatigue (kelelahan) pada bidang yang di bengkokan, semakin lama kita membengkokan area yang sudah lelah tersebut, maka akan patah pada titik yang sama.

Hal ini berlaku untuk semua materi, tak terkecuali bahan serat kain, hingga kulit manusia sekalipun. Untuk mengetahui daya getas dan titik lelah, para peneliti menggunakan sebuah alat yang di sebut sebagai Tensile Strength Tester atau Alat Uji Tarik.

Tujuan Melakukan Uji Tarik

Sebuah proses pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui tingkat gaya maksimal yang bisa di bebankan kepada sebuah material. Sebagai contoh adalah kain parasut yang terbuat dari serat nilon. Pengujian di lakukan untuk mengetahui ambang getas ketika harus bergesekan dengan udara yang bertekanan tinggi atau ketika tersangkut di sebuah ranting, ambang getas maksimal beban yang bisa di bawa oleh parasut dengan standar kecepatan jatuh mengikuti gaya grafitasi dan sebagainya.

Selain itu, uji tarik juga di gunakan untuk mengetahui sifat fisik sebuah bahan polymer yang di campurkan, dan mengetahui efektifitasnya manakala di campurkan satu sama lain. Sebagai contoh, polyethylene adalah bahan pembuatan plastik, karena sifat fisiknya ethyelene mudah sobek ketika terkena panas, maka di campurkan dengan bahan plastic additives seperti Propylene untuk meningkatkan kekuatan rantai karbonnya. Menjadikan campuran bahan ini lebih tahan panas ketika di bentuk menjadi botol minum dan sebagainya.

Proses Mempersiapkan Sampel Untuk Di Uji

Untuk melakukan pengujian, sampel yang akan di uji akan di potong mengikuti ukuran sampel standar 1×5 cm atau sesuai kebutuhan. Dimensi ini merupakan acuan ketika sampel di letakan di dalam alat tarik, dimana gaya getas akan di hitung mengikuti luas materi per cm2.

Sampel yang sudah di sesuaikan ukurannya kemudian di tarik sesuai dengan gaya yang di kehendaki. Mulai dari proses penarikan hingga proses putus, nilai modulus elastisitas bahan akan muncul sebagai bentuk grafik. Dan nilai ini yang kemudian menjadi acuan terhadap gaya getas sebuah materi per centimeter2nya.

Hasil pengujian tersebut kemudian di serahkan kepada pihak yang membutuhkan, yang nantikan akan di manfaatkan dalam berbagai proses pembuatan sebuah produk.

 

Informasi Lainnya

Fungsi Mikroskop Cahaya Lengkap Dengan Pengaplikasiannya
 
Uji Kadar Emas Dengan Hitachi XMET 8000 Portable XRF